Suku Olmec Menentang Nimrod, Berasal Dari Afrika?
Suku Olmec yang kita
kenal dianggap sebagai suku misterius, tetapi dalam sebuah analisis
mitologi menyatakan bahwa mereka berasal dari Afrika yang pernah ikut
membangun menara Babel (mungkin) pada masa kekuasaan Raja Nimrod.
Pandangan ini tergambar dari patung-patung yang mengenakan topi,
keterkaitan budaya & bahasa Amerika Selatan dan Afrika, sebagai
bangsa yang kuat dalam bekerja. Pada akhirnya, mereka meninggalkan Raja
Nimrod dan berpindah ke daratan Amerika Selatan.
Sejarawan berpendapat bahwa kedatangan suku Olmec di Amerika Selatan diawal ataupun sekitar tahun 3000 SM, diperkirakan waktunya bertepatan dengan masa kekuasaan Raja Nimrod.
Misteri Asal Usul Suku Olmec
Banyak yang tidak menyadari adanya sejarah suku Olmec
di Amerika Selatan, akan tetap menjadi misteri yang membuat tanda tanya
besar dan abadi. Arkeolog dan sejarawan menganggap peradaban suku Olmec
sebagai salah satu etnis yang tidak diketahui, mereka sepertinya
berasal dari Afrika yang meninggalkan jejak dalam budaya kuno Mesoamerika Selatan dan peradaban mereka diterima sebagai budaya yang mempengaruhi, yang kemudian diiukuti suku Aztec, suku Maya, suku Inca dan masyarakat Amerindian lainnya.
Patung kepala suku Olmec / Credit: Wikipedia |
Bagaiman
mungkin sekelompok orang Afrika sudah berada di sana bahkan diawal
sejarah? Perkiraan konvensional munculnya kebudayaan suku Olmec pertama
di Amerika sekitar tahun 1500 SM. Bagaimana mereka menyeberangi jarak
yang cukup jauh dari Samudera Atlantik? Seperti bukti-bukti yang lebih
baru menunjukkan bahwa Viking Skandinavia mungkin telah mencapai Amerika
Utara sebelum Columbus, tapi tidak ada sejarawan konvensional pernah
memperhitungkan adanya orang-orang Afrika.
Seperti
dalam kasus kokain mumi yang dicetus Dr Michelle Lescot dari Natural
History Museum, juga sebagai salah satu ilmuwan yang diminta untuk
menganalisis tubuh mumi Ramses II (Raja Firaun Mesir yang meninggal pada
tahun 1213 SM). Lescot menggunakan mikroskop elektron yang kuat ketika
memeriksa potongan perban pada mumi, dan kebetulan menemukan jejak
tembakau pada perban. Pada awalnya analisis ini dihentikan karena
kemungkinan besar tembakau disebabkan oleh ilmuwan modern yang mungkin
merokok disekitar mumi, tetapi usia tembakau itu lebih tua dari dan
setara dengan usia mumi.
Isu selanjutnya muncul yang mengaitkan Mesir Kuno
dan peradaban Amerika. Tembakau asli diperkirakan berasal dari Amerika
Selatan dan awalnya dianggap telah dibawa ke Eropa setelah masa
Columbus. Rekan Lescot berpendapat bahwa tanaman ini pasti dari tanaman
lain, jenis tanaman yang berbeda dari tembakau.
Pada
tahun 1992 Dr Svetlana Balabanova, seorang ilmuwan forensik terkemuka
dari Institut Kedokteran Forensik, dia menemukan suatu fakta yang lebih
kontroversial, tidak hanya menemukan bukti adanya nikotin tetapi juga
kokain, dan kenyataannya bahwa kokain asli berasal daerah pegunungan
Andes di pantai barat Amerika Selatan
Kesimpulan logis, bahwa orang-orang Mesir kuno telah melintasi samudera Atlantik untuk mencapai pantai timur Amerika Selatan, dan kemungkinan besar ke pantai barat.
Suku Olmec Meninggalkan Raja Nimrod Bersama Para Dewa
Beberapa
sejarawan berpendapat bahwa kedatangan suku Olmec diawal ataupun
sebelum tahun 3000 SM, yang diperkirakan waktunya bertepatan dengan masa
kekuasaan Raja Nimrod.
Dalam sejarah Raja Nimrod, disebutkan bahwa ketika itu dia memiliki sekelompok insinyur yang meninggalkan Mesir sekitar tahun 3110 SM. Mitos Nimrod diketahui menentang para Dewa dan mengusirnya, ahli tehnis yang membangun menara Babel meninggalkan Mesir beserta Dewa menuju daratan Amerika. Sementara di Amerika Selatan, kalender baru suku Maya juga dimulai yang memperingati peristiwa besar pada tahun 3113 SM.
Peristiwa
ini menandai tragedi besar apa yang dianggap sebagai bencana besar
dalam kalender suku maya, begitu pula yang terjadi di daratan Mesir
bersamaan dengan hancurnya pemerintahan Raja Nimrod.
Thoth dikenal sebagai dewa Mesir, sementara Sumeria kuno mengenalnya dengan Ningishzidda, di Yunani dikenal dengan Dewa Hermes, di Amerika Selatan dikenal sebagai Quetzalcoatl, suku Maya menyebutnya Kukulkan, bahasa Sotho-Tswana menyebutnya Noga (Sotho-Tswana
adalah bahasa suku Bantu di Afrika selatan, berhubungan kuat dengan
bahasa proto yang pernah dituturkan bangsa Mesir, Sumeria dan bahkan
India). Dan semua sebutan itu mengarah pada satu arti dengan makna yang sama, yaitu ‘Ular’.
Salah satu faktor yang menghubungkan dewa Thoth dan dewa Quetzalcoatl
adalah simbol klan yang kini menjadi simbol universal pengobatan dan
penyembuhan. Hal ini menggabungkan kedua ular dan menunjukkan bahwa
keduanya bukan makhluk mitos, tapi makhluk sejarah yang nyata berdaging
dan berdarah.
Hubungan Budaya, Bahasa Suku Amerika Selatan Dan Afrika
Dalam buku They Came From the Sky, disebutkan bahwa orang Mesir menyebut Afrika dengan nama Khmer-Roggo,
yang artinya ‘Tanah Hitam dan Merah’. Khemet juga berarti ‘kelimpahan’
mengacu pada tanah hitam yang kaya tersimpan setiap tahun di Sungai Nil.
Dan ‘Roggo’ mengacu pada tanah tandus kemerahan di gurun Mesir.
Sementara dalam buku The Mystery of Atlantis karya Charles
Berlitz tahun 1976, dewa Quetzalcoatl disebutkan telah datang dari
‘Tanah Hitam dan Merah’. Dan secara kebetulan, warna ini merupakan warna
yang disukai oleh suku Aztec dan suku Maasai di Afrika.
Dalam
bahasa Sotho-Tswana, kata ‘O’ berarti menyatakan ‘Dia’ dan lomeha, atau
lomega, yang artinya ‘disatukan’. Nama ini sangat kohesif, sangat jelas
dan sesuai dengan orang-orang yang selalu digambarkan menggunakan helm
pada situs suku Olmec. Mereka dikatakan telah bekerja di poros tambang
dan membangun banyak bangunan kuno yang megah. Dan mereka juga
menyempatkan waktu untuk mengukir kepala ber-helm besar.
Nahuatl
atau suku pribumi Meksiko mengambil nama Olmec, menurut mereka artinya
‘Keturunan karet’. Kata ‘Ma-ya’ pada bahasa Sotho-Tswana berarti
menyebutkan ‘Orang-orang yang pergi’ dan tutur bahasa berkaitang dengan
kata ini adalah Maasai (Ma-sa-ye). Meskipun memang lebih spekulatif,
perlu membandingkan gaun dan gerakan tarian suku Maya yang memberi
penghormatan kepada dewa Kukulkan, gerakan naik-turun mirip dengan suku Maasai dari Afrika Timur.
Suku Maasai Afrika / Credit: keyafrica.com |
Yang
menarik dari nama Dewa Quetzalcoatl adalah Tlahuizcalpantechuhtli, yang
berkaitan dengan suku Tswana. Dalam tradisi suku Tswana sebutan
‘Tlahuizcalpantechuhtli’ diartikan sebagai ‘Yang datang untuk mengetahui
keseluruhan Bumi’. Persis sebagaimana catatan Quetzalcoatl juga
menjelaskan tentang nama Te-Huti (Thoth) yang merupakan akar sama
seperti mo-Huti (guru) pada bahasa Sotho-Tswana.
Quechua (nama suku Inca) juga mempunyai arti sangat menarik, kata ‘Khwetsoa’ berarti ‘didorong’, jadi…. kalimat ‘Vira-Quechua’ juga berarti ‘Yang didorong untuk bekerja’, jelas merujuk pada suku Olmec.
Perang Antara Para Dewa, Terukir Di Nazca Line
Setelah meninggalkan Raja Nimrod, suku Olmec
menyeberang kedaratan Amerika Selatan dan membentuk peradaban
tersendiri. Kisah ini berkaitan dengan Nazca Line, dan persaingan para
Dewa diatas kekuasaan wilayah Mesir dan Amerika Selatan. Sementara suku
Olmec diperkirakan sebagai orang-orang yang pintar dalam bidang tehnis,
bahkan Nazca Line menggambarkan kesombongan mereka yang dijelaskan dalam
ukiran landasan, kesombongan yang berujung menentang para Dewa.
Istilah
yang paling sensitif adalah ‘Nazca’ dan ‘Tezcatilpoca Huitzilpochtli’,
beberapa sejarawan telah menentukan bahwa hal ini merujuk pada dewa
Ishkur Sumeria, dikenal sebagai ‘Teshub’ atau ‘Hadad’. Lambang khusus
yang digunakannya adalah trisula, semacam garpu berbentuk petir.
Dewa Ishkur menjadi musuh Thoth dan Quetzalcoatl, cerita ini melibatkan banyak pergeseran paradigma, salah satunya adalah mengartikan secara lengkap tentang ‘Legenda Minotaur’ yang sangat terselubung dan telah disalahpahami sebagai warisan bangsa Minoan.
Kehadiran
Dewa Ishkur di Amerika Selatan untuk menegaskan kekuasaannya dalam
Pantheon (Dewan Dewa yang memerintah bumi). Salah satu cara untuk
melakukan hal ini, dengan terbang ke langit dan mengukir berbagai
lambang ke tanah (seperti laser). Gambar ini dan gambar lainnya dapat
ditemukan di Nazca (Amerika Selatan). ‘Nazca’ berasal dari Na-sicca yang
artinya ’seolah-olah dipotong’, bahasa Sotho-Tswana disebut Sega yang
berarti ‘memotong’.
Dan analisis
yang patut diperhitungkan, bahwa trisula menjadi tanda dari peradaban
pendahulu tentang adanya perang habis-habisan antara para Dewa di
Amerika Selatan, dan menyebabkan suku Olmec terdampar dan hancur di
pulau Paskah.
0 Response to "Suku Olmec Menentang Nimrod, Berasal Dari Afrika?"
Posting Komentar