Line Siap Kuburkan SMS
Maraknya aplikasi pesan instan atau chatting tidak menghentikan munculnya pemain-pemain baru.
Munculnya fitur-fitur baru menjadi alasan para penggemar layanan social
chat memburu dan mendaftarkan diri sebagai pengguna. Padahal mereka
telah memiliki berbagai akun di berbagai layanan aplikasi pesan instan
ini.
Baca Juga
Bahkan, seperti dikutip situs thenextweb.com, dalam 23 bulan usianya, Line telah membukukan 150 juta pengunduh.
Daya tarik Line ketimbang pesaingnya ialah fitur sticker yakni fitur mirip emoticon yang berupa gambar-gambar lucu. Fitur itu bukan saja menjadi pembeda, tapi juga menjadi kelebihan Line ketimbang aplikasi social chat lainnya.
Dengan berbagai fitur itu Line menjadi salah satu aplikasi chatting paling populer di Asia.
Di samping rekor pengunduh, layanan aplikasi Line juga telah menggeser tren penggunaan konten pesan instan.
Biasanya, layanan pesan instan gratis menjadi tren yang hanya berkembang di Asia, namun Line mampu menembus pasar Afrika dan Amerika Latin. Bahkan, Line juga tercatat tumbuh pesat di Spanyol.
Berbagai inovasi di konten chatting ini akan membuat pengguna ponsel semakin meninggalkan layanan pesan singkat (SMS).
Sebelumnya, lembaga riset Informa mencatat, sepanjang 2012, rata-rata harian pesan melalui aplikasi chatting sudah mencapai 19 miliar pesan.
Volume itu lebih tinggi daripada SMS yang hanya membukukan 17,6 miliar pesan.
Meski layanan Line tersebut gratis diunduh, akan tetapi, Naver sebagai penciptanya diprediksi mampu meraup untung jutaan dolar dari penjualan stiker atau game. Maret lalu saja, aplikasi permainan pada platform Line diunduh sebanyak 100 juta kali.
Analis memperkirakan bahwa permainan di Line diunduh 1 juta kali hanya dalam satu hari dan total unduhan selama tiga hari mencapai 1,75 juta kali.
Pendapatan Naver dari kegiatan tersebut diprediksi mencapai US$1 juta dalam 12 hari pertama saja.
0 Response to "Line Siap Kuburkan SMS"
Posting Komentar