TIKUS TANAH BISA MENCIUM SECARA STEREO
Berikut ini disadur dari "Moles Can Smell," Brian Thomas, Institute for Creation Research, 27 Februar 2013: "Melihat dan mendengar secara stereo dapat membantu makhluk-makhluk yang tinggal di atas tanah, tetapi tikus tanah memerlukan perlengkapan yang berbeda.
Biologis Kenneth Catania dari Universitas Vanderbilt melakukan tiga eksperimen pintar untuk melihat apakah tikus tanah Amerika timur yang buta dapat "mencium secara stereo." Pertama ia membangun ruangan dengan banyak jalur keluar. Di tengah ruangan ini ia menaruh tikus tanah.
Ia menaruh sedikit cacing tanah, makanan favorit tikus tanah, di ujung salah satu jalur itu dan memperhatikan. Dalam setiap kali percobaan, tikus tanah itu pertama-tama mencium-cium udara, menggerak-gerakkan kepalanya, lalu bergerak persis ke makanan. Nature Communications mempublikasikan hasil eksperimen ini. Untuk eksperimen kedua, Catania memblokir lubang hidung kiri sang tikus tanah. Ini mengganggu akurasi dari penciuman binatang ini secara konsisten ke sebelah kiri. Hasil yang serupa terjadi ketika Catania memblokir hanya lubang hidung kanan. Akhirnya, Catania memasukkan dua selang kepada kedua sisi hidung, tetapi selang-selang itu disilangkan, sehingga setiap lubang hidung mengakses udara yang biasanya diakses oleh lubang hidung yang satunya lagi...Makhluk yang kasihan ini benar-benar bingung total.
Penciuman stereo hanya bisa bekerja jika sistem saraf dapat mendeteksi perbedaan kekuatan bau yang memasuki masing-masing lubang hidung. Mengingat betapa kecilnya jarak antara lubang hidung yang satu dengan yang lainnya, ketepatan dan miniaturisasi alat biologis pendeteksi zat kimiawi yang dimiliki oleh tikus tanah sungguhlah di luar imajinasi. Diperhatikan ataupun diabaikan, seseorang dapat selalu mendeteksi jejak-jejak seorang Desainer ulung di balik desain ulung manapun. Dan, tikus-tikus tanah ini sungguh memberikan aroma desain yang indah."
sumber :Berita Mingguan GITS 23 Maret 2013, sumber: www.wayoflife.org
Biologis Kenneth Catania dari Universitas Vanderbilt melakukan tiga eksperimen pintar untuk melihat apakah tikus tanah Amerika timur yang buta dapat "mencium secara stereo." Pertama ia membangun ruangan dengan banyak jalur keluar. Di tengah ruangan ini ia menaruh tikus tanah.
Ia menaruh sedikit cacing tanah, makanan favorit tikus tanah, di ujung salah satu jalur itu dan memperhatikan. Dalam setiap kali percobaan, tikus tanah itu pertama-tama mencium-cium udara, menggerak-gerakkan kepalanya, lalu bergerak persis ke makanan. Nature Communications mempublikasikan hasil eksperimen ini. Untuk eksperimen kedua, Catania memblokir lubang hidung kiri sang tikus tanah. Ini mengganggu akurasi dari penciuman binatang ini secara konsisten ke sebelah kiri. Hasil yang serupa terjadi ketika Catania memblokir hanya lubang hidung kanan. Akhirnya, Catania memasukkan dua selang kepada kedua sisi hidung, tetapi selang-selang itu disilangkan, sehingga setiap lubang hidung mengakses udara yang biasanya diakses oleh lubang hidung yang satunya lagi...Makhluk yang kasihan ini benar-benar bingung total.
Penciuman stereo hanya bisa bekerja jika sistem saraf dapat mendeteksi perbedaan kekuatan bau yang memasuki masing-masing lubang hidung. Mengingat betapa kecilnya jarak antara lubang hidung yang satu dengan yang lainnya, ketepatan dan miniaturisasi alat biologis pendeteksi zat kimiawi yang dimiliki oleh tikus tanah sungguhlah di luar imajinasi. Diperhatikan ataupun diabaikan, seseorang dapat selalu mendeteksi jejak-jejak seorang Desainer ulung di balik desain ulung manapun. Dan, tikus-tikus tanah ini sungguh memberikan aroma desain yang indah."
sumber :Berita Mingguan GITS 23 Maret 2013, sumber: www.wayoflife.org
0 Response to "TIKUS TANAH BISA MENCIUM SECARA STEREO"
Posting Komentar