[Must Read ] 9 Hal hidup sederhana Ala Norwegia
MENURUT PBB lewat Human Development Index (Indeks  Pembangunan Manusia) Tahun 2011, penduduk Norwegia adalah yang paling  bahagia di dunia bila dilihat dari sejumlah indikator. Misalnya, aspek  pendapatan, pendidikan, kesehatan, angka harapan hidup, ekonomi,  kesetaraan gender, dan berbagai aspek penunjang lainnya.
Khusus pendapatan, sebagai pembanding, pendapatan per kapita penduduk  Norwegia tahun 2011 adalah 47.557 dolar AS (449,5 juta rupiah) dan usia  harapan hidup mereka 81,1 tahun. Sedangkan Indonesia hanya 3.542 dolar  AS (33,5 juta rupiah) dan usia harapan hidup penduduknya, 70,76 tahun.
Kendati negara mereka supermakmur, penduduknya berpenghasilan tinggi,  dan fasilitas publiknya sangat bagus, namun gaya hidup mereka tetap  terlihat sederhana (dibandingkan dengan pendapatan mereka).
Berikut ini adalah beberapa gambaran tentang gaya hidup sederhana  atau hemat mereka yang saya perhatikan selama kuliah di negara ini.
Pertama, mereka membawa makan siang dari rumah. Sebenarnya di setiap  kantor tersedia kantin yang menyediakan berbagai menu makanan. Namun,  mereka tetap lebih senang membawanya dari rumah dan makan di kantin  bersama rekan-rekan kerja. Pengelola kantin tidak mempersoalkan itu.  Walaupun demikian, sebagian dari mereka ada juga yang membeli makan  siang di kantin.
Kedua, bagi mereka, makan besar (dengan menu lengkap) hanya sekali  sehari, yaitu saat makan malam. Sedangkan saat makan siang menunya  sangat sederhana. Cuma roti, salad, dan buah.

Ketiga, ukuran dan model rumah yang sederhana. Hampir semua rumah di  Norwegia memiliki model dan ukuran yang hampir sama antara satu dengan  yang lain.
Mayoritas rumah terbuat dari kayu dan mengikuti model serta warna  tradisional mereka: merah atau krem. Setiap rumah memiliki pagar kayu  setinggi satu meter.
Keempat, suami istri tidak memiliki pembantu rumah tangga di rumah.  Kendati suami dan istri sama-sama sibuk bekerja, namun semua urusan di  rumah diurus sendiri oleh pemiliknya.
Istri dan suami punya tanggung jawab yang sama dalam mengurus rumah  tangga, mulai dari memasak, mencuci, membersihkan rumah, bahkan menjaga  anak.
Kelima, warga Norwegia senang berjalan kaki dan bersepeda. Walau  nyaris semua warganya memiliki mobil, namun berjalan kaki dan bersepeda  merupakan hal yang mereka senangi. Saya sering melihat dosen-dosen yang  rumahnya tidak terlalu jauh dari kampus selalu berjalan kaki atau  bersepeda ke kampus.
Keenam, mereka lebih banyak menghabiskan waktu luang di rumah  daripada di kafe. Bila sedang tidak memiliki aktivitas, maka mereka akan  menghabiskan waktu di rumah. Untuk liburan dan interaksi bersama  keluarga dan rekan-rekan, mereka menggunakan waktu akhir pekan.
Biasanya dengan pergi ke bungalow mereka di gunung atau menggunakan karavan bagi yang tidak memiliki bungalow.
Ketujuh, pejabat negara disambut secara sederhana. Selama saya  kuliah, ada dua pejabat Norwegia yang berkunjung ke kampus kami, yaitu  Menteri Pendidikan dan Menteri Luar Negeri Norwegia.
Tidak terlihat penyambutan mewah yang menguras dana, waktu, atau  tenaga banyak orang. Hanya ada satu karangan bungan ucapan selamat  datang di dinding kampus.
Yang menyambut di depan pintu kampus hanya rektor dan dekan. Sang  menteri pun makan siang di kantin kampus. Tak banyak kenduri di negara  ini.
Kedelapan, dalam penyaluran hobi mabuk pun mereka hemat. Untuk ritual  mabuk di akhir pekan mereka punya trik hemat, yaitu minum banyak di  rumah, baru pergi ke bar, tentunya harus naik taksi.   
Kesembilan, fasilitas pemerintahan tergolong sederhana. Pejabat di  Norwegia seperti gubernur, wali kota, atau yang lainnya tidak banyak  mendapat fasilitas dari negara.
sumber
sumber
0 Response to "[Must Read ] 9 Hal hidup sederhana Ala Norwegia"
Posting Komentar