Konsep Teknologi yang Tercipta dari Alam
Tuhan telah memberikan alam untuk manusia agar digunakan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Hewan, tumbuhan, air, dan lainnya bisa kita gunakan sebagai sumber pemenuh kebutuhan. Selain itu, ternyata ada teknologi-teknologi yang tercipta dari alam. Berikut contoh-contohnya:
1. Kereta Peluru di Jepang
Gambar di atas adalah kereta peluru Shinkansen yang beroperasi di Jepang. Kereta ini memiliki rute dari Tokyo ke Fukuoka dengan kecepatan 300 km/jam. Kereta Shinkansen ini terkenal akan kenyamanan, ketepatan waktu, dan keselamatannya yang terjamin. Inspirasi desain kereta ini berasal dari dua hewan.
Yang pertama adalah dari bulu burung hantu. Bulu burung hantu dinilai mampu mengurangi hambatan udara untuk mengurangi kebisingan. Kereta peluru ini menerapkan ide tersebut sehingga tidak bising.
Dan binatang yang kedua adalah burung pekakak. Burung pekakak memiliki paruh yang runcing ke depan. Burung pekakak mampu meluncur ke dalam air dan hanya menimbulkan sedikit percikan saja. Inspirasi inilah yang diadaptasi oleh kereta peluru Shinkansen.
Masalah utama pada kereta yang meluncur di dalam terowongan adalah suaranya yang bising ketika keluar dari terowongan. Kebisingan ini merupakan akibat dari perubahan tekanan yang terjadi ketika kereta meluncur dari dalam terowongan ke luar. Perbedaan tekanan ini dapat menimbulkan polusi suara. Dengan mengadaptasi bentuk paruh burung pekakak pada moncong kereta, maka kereta dapat mengatasi perubahan tekanan ketika keluar dari terowongan sehingga mengurangi kebisingan.
Jadi, kereta peluru Shinkansen ini adalah salah satu tranportasi yang menerapkan sistem aerodinamis dari alam. Desainnya yang modern terinspirasi oleh sayap burung hantu dan paruh burung pekakak membuat kereta peluru ini tidak bising.
2. Konsep Mobil Mercedes Bionic
Konsep desain mobil Mercedes bionik ini sangat unik. Mobil ini memiliki eksterior berbentuk heksagonal yang diadaptasi dari ikan laut bernama boxfish kuning. Ikan boxfish kuning ini adalah sejenis ikan tropis yang memiliki kemampuan beradaptasi dengan baik. Ikan boxfish memiliki kehidupan dan tempat tinggal di antara terumbu karang. Ikan boxfish yang lincah dan gesit ketika berenang melalui terumbu karang ini menjadi inspirasi Mercedes-Benz untuk mobil bermodel bionik ini. Mobil bionik ini dapat mencapai kecepatan hingga 60 km dalam delapan detik. Mobil ini disebut bionik sebab ia mengeluarkan oksida nitrogen 80% lebih sedikit dari mobil lain. Mobil yang ramah lingkungan ini pun mengkonsumsi bahan bakar 20% lebih sedikit sehingga hemat BBM. Benar – benar mobil ramah lingkungan yang mengesankan.
- green-buzz.net
3. Sayap Pesawat Terbang
Desain sayap pesawat terbang adalah salah satu aplikasi prinsip ilmu aerodinamika. Desainnya terinspirasi dari sayap burung. Alam kita memang sempurna. Burung memiliki sayap yang luar biasa yang biasa mereka gunakan untuk terbang bebas di udara. Sayap burung sendiri memiliki kerangka yang ringan, otot dada yang kuat, tulang yang menyatu dan sayap yang memiliki prinsip aerodinamika yang sempurna. Faktor – faktor tersebut lah yang diaplikasikan ke dalam desain sayap pesawat terbang. Wright bersaudara, penemu pesawat terbang, mempelajari sayap burung sebagai inspirasi utama mereka.
4. Turbin pada Perahu
Turbin pada perahu terinspirasi dari sirip ikan. Sirip ikan adalah bagian tubuh ikan yang membuat seekor ikan mampu berenang dengan lincah di dalam air. Contohnya saja ikan paus. Walaupun seekor ikan paus memiliki panjang 40 – 50 meter dan beratnya dapat mencapai 40 ton, namun dengan siripnya, ikan paus dapat berenang dengan mudah dan tangkas.
Salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang turbin angin, Whalepower, terinspirasi dari struktur ikan paus dalam produksinya. Whalepower menerapkan ilmu pengetahuan tersebut untuk menghasilkan turbin angin yang efisien, hemat biaya dan terjamin keamanannya.
5. Alat Bantu Pendengaran
Gambar di atas adalah sebuah terobosan baru dalam teknologi mikrofon. Teknologi ini dapat berfungsi sebagai alat bantu pendengaran, dimana melalui alat ini, pengguna dapat menentukan dengan tepat asal sumber bunyi. Teknologi ini diadaptasi dari seekor lalat parasit bernama Ormia ochracea. Lalat parasit ini memiliki jembatan protein yang menghubungkan kedua gendang telinganya sehingga lalat ini memiliki pendengaran yang luar biasa. Jembatan protein ini memperkuat perbedaan gelombang suara yang terdengar di setiap telinga. Dengan begitu, lalat parasit ini dapat mendeteksi perbedaan suara yang sedikit dan menerima sinyal yang lebih baik. Berdasarkan penelitian para ahli dari Universitas Maryland, mereka menyatakan bahwa mikrofon ini dapat berfungsi 8x lebih sensitif dari mikrofon tercanggih saat ini.(green-buzz/rei)
salam kenal juga bro
BalasHapushttp://konsepmistik.blogspot.com
sip gan keep blogging
BalasHapus