Gunkajima Eksotisme horor sebuah pulau kosong
Mendengar cerita mengenai pulau berhantu pasti sangat menegangkan dan
menakutkan. Namun, jika dipikir kembali, sulit diketahui benar
keberadaan pulau hantu tersebut di dunia nyata, atau semua itu mitos
belaka. Ternyata keberadaan pulau hantu itu benar adanya. Sebut saja
pulau hantu Gunkanjima yang terletak di perairan Jepang ini.
Terlepas berhantu atau tidak, pulau sunyi dengan hamparan bangunan tua dan lusuh tersebut telah dijadikan objek wisata di Jepang, sejak dibuka dan diberi izin untuk dikunjungi pada 22 April 2009. Pariwisata di Pulau Gunkanjima tidak terfokus pada suguhan panorama alam yang indah dan menakjubkan, namun justru mengedepankan wisata mistis yang kental dengan aroma menakutkan.
Pulau Gunkanjima atau oleh masyarakat Jepang disebut Pulau Shima ternyata memiliki arti yang sangat mendasar. Diambil dari kata gunkan yang artinya "kapal perang" dan shima yang berarti "pulau", jika digabungkan, Gunkajima memiliki arti pulau kapal perang. "Karena jika diamati dari penampakan siluetnya, bentuk pulau ini mirip seperti kapal perang," ujar Ishigama Namoto, pemandu wisata di Gunkanjima.
Menurut dia, dulu Pulau Gunkanjima sangat ramai dan padat penghuninya, namun sedikit demi sedikit, para penghuninya meninggalkan pulau. Pada akhir 1950-an, Gunkanjima merupakan sebuah pulau kecil di barat daya Nagasaki, Jepang, dan merupakan wilayah yang cukup padat.
Sekitar 5.000 orang tinggal di areal seluas 480 meter kali 150 meter ini. Sebagian besar dari mereka adalah pekerja tambang batu bara. Tahun 1959, kepadatan penduduk di Gunkanjima menjadi 835 orang per hektare dan 1.391 orang per hektare di permukiman. Awalnya, di pulau yang dahulu dikenal dengan nama Hashima itu ditemukan sebuah tambang batu bara pada 1800.
Sontak, kekayaan tersebut direspons dengan cepat oleh perusahan sekelas Mitsubishi untuk mengelolanya. Mulailah warga masyarakat Jepang kala itu tertarik untuk tinggal dan bekerja di pulau tersebut. Menariknya, walaupun tidak terletak di pulau yang berukuran luas, pulau itu telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas bagi karyawan tambangnya yang mencapai ribuan berikut anggota keluarganya.
Fasilitas itu mencakup asrama, apartemen, sekolah, pasar, pemandian umum, dan lain-lain. Pada masa kejayaannya, populasi jumlah penduduknya pernah mencapai 10 kali lipat populasi penduduk Tokyo. Bahkan dapat dikategorikan sebagai populasi penduduk tertinggi di dunia. Hal tersebut terlihat pada 1959.
Pada saat itu, populasi penduduk di pulau tersebut mencapai 835 orang per hektare (83.500 orang per km persegi), sama dengan 216.264 orang per mil persegi. Seiring berjalannya waktu, pemakaian batu bara semakin tergantikan dengan sumber daya alam lain, yaitu minyak bumi. Sejak 1960-an, aktivitas pertambangan di Pulau Gunkanjima mengalami penurunan drastis, sampai akhirnya Mitsubishi menutup kegiatan eksplorasinya pada 1974. Perlahan, pekerja dan penghuni pulau tersebut meninggalkan Gunkanjima, hingga pulau benar-benar kosong selama lebih kurang 30 tahun. ima/R-2
Rute yang Bakal Anda Tempuh
Memang sejak awal dibukanya Pulau Gunkanjima pada 2009 untuk wisatawan, wisata ini tidak menjanjikan apa-apa selain hanya untuk menguji nyali serta mengagumi reruntuhan bangunan yang terlihat dramatis. Tetapi siapa sangka ternyata objek wisata ini memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan di seluruh penjuru dunia. Bagi Anda yang menginginkan berwisata ke Pulau Gunkanjima, berikut ulasan perjalanan menuju ke sana.
1. Perjalanan Anda ke Pulau Gunkanjima akan dimulai dari Nagasaki. Hashima terletak sekitar 50 menit dari Nagasaki dengan perahu.
2. Pastikan bahwa Anda merencanakan perjalanan ke Taman Perdamaian Nagasaki sebagai bagian dari kunjungan Anda. Taman Perdamaian adalah peringatan kepada 80.000 warga sipil yang tewas di Nagasaki pada 9 Agustus 1945.
3. Mengatur kunjungan ke pulau itu dengan menghubungi kantor Pemerintah Kota Nagasaki (Tel. 095-829-1152). Anda juga dapat mengatur tur ke pulau dengan perusahaan pelayaran swasta yang beroperasi dari pelabuhan Nagasaki.
4. Setelah berada di pulau, Anda dapat melihat blok apartemen hancur, sekolah, kantor polisi, dan infrastruktur kemasyarakatan lainnya membeku dalam waktu hingga kini, terhitung sejak ditinggalkan penghuninya pada 1974. Selain itu, sisa-sisa bisnis swasta seperti kafe dan bioskop memberikan sekilas gambaran tentang seperti apa kehidupan masyarakat penambang ketika itu. ima/R-2
Jadi Lokasi Shooting Film
Pulau ini memang sangat menyeramkan, tetapi sisi eksotisme tetap terpancar walaupun dengan cara berbeda. Makanya, tidak aneh kalau Pulau Gunkanjima ini sering dijadikan setting film. Pada 2003, misalnya, pulau ini diambil sebagai setting fi lm Battle Royale II: Requiem, dan mengilhami sebuah permainan populer Killer 7.
Pulau ini juga dipakai sebagai latar belakang dalam permainan video Forbidden Siren 2 dengan perubahan nama dan desain tempat. Tidak hanya itu, film legendaris James Bond Skyfall juga menggunakan tempat ini sebagai salah satu arena shooting-nya. Masih ingatkah Anda dengan salah satu tempat pada film ini yang menjadi markas mantan agen sekaligus hacker Raoul Silva yang diperankan Javier Bardem?
Di situ, ditampilkan sebuah pulau menyeramkan dengan dominasi pemandangan reruntuhan bangunan gedung bobrok dan dipenuhi barang-barang peninggalan para penambang batu bara. Itu adalah Pulau Gunkanjima. Selain digunakan sebagai lokasi shooting film, pulau itu sebelumnya pernah menjadi berita utama ketika pada 2008, sebuah organisasi nonprofi t mengusulkan agar Pulau Hashima ditetapkan sebagai situs warisan dunia UNESCO.
Terlepas berhantu atau tidak, pulau sunyi dengan hamparan bangunan tua dan lusuh tersebut telah dijadikan objek wisata di Jepang, sejak dibuka dan diberi izin untuk dikunjungi pada 22 April 2009. Pariwisata di Pulau Gunkanjima tidak terfokus pada suguhan panorama alam yang indah dan menakjubkan, namun justru mengedepankan wisata mistis yang kental dengan aroma menakutkan.
Pulau Gunkanjima atau oleh masyarakat Jepang disebut Pulau Shima ternyata memiliki arti yang sangat mendasar. Diambil dari kata gunkan yang artinya "kapal perang" dan shima yang berarti "pulau", jika digabungkan, Gunkajima memiliki arti pulau kapal perang. "Karena jika diamati dari penampakan siluetnya, bentuk pulau ini mirip seperti kapal perang," ujar Ishigama Namoto, pemandu wisata di Gunkanjima.
Menurut dia, dulu Pulau Gunkanjima sangat ramai dan padat penghuninya, namun sedikit demi sedikit, para penghuninya meninggalkan pulau. Pada akhir 1950-an, Gunkanjima merupakan sebuah pulau kecil di barat daya Nagasaki, Jepang, dan merupakan wilayah yang cukup padat.
Sekitar 5.000 orang tinggal di areal seluas 480 meter kali 150 meter ini. Sebagian besar dari mereka adalah pekerja tambang batu bara. Tahun 1959, kepadatan penduduk di Gunkanjima menjadi 835 orang per hektare dan 1.391 orang per hektare di permukiman. Awalnya, di pulau yang dahulu dikenal dengan nama Hashima itu ditemukan sebuah tambang batu bara pada 1800.
Sontak, kekayaan tersebut direspons dengan cepat oleh perusahan sekelas Mitsubishi untuk mengelolanya. Mulailah warga masyarakat Jepang kala itu tertarik untuk tinggal dan bekerja di pulau tersebut. Menariknya, walaupun tidak terletak di pulau yang berukuran luas, pulau itu telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas bagi karyawan tambangnya yang mencapai ribuan berikut anggota keluarganya.
Fasilitas itu mencakup asrama, apartemen, sekolah, pasar, pemandian umum, dan lain-lain. Pada masa kejayaannya, populasi jumlah penduduknya pernah mencapai 10 kali lipat populasi penduduk Tokyo. Bahkan dapat dikategorikan sebagai populasi penduduk tertinggi di dunia. Hal tersebut terlihat pada 1959.
Pada saat itu, populasi penduduk di pulau tersebut mencapai 835 orang per hektare (83.500 orang per km persegi), sama dengan 216.264 orang per mil persegi. Seiring berjalannya waktu, pemakaian batu bara semakin tergantikan dengan sumber daya alam lain, yaitu minyak bumi. Sejak 1960-an, aktivitas pertambangan di Pulau Gunkanjima mengalami penurunan drastis, sampai akhirnya Mitsubishi menutup kegiatan eksplorasinya pada 1974. Perlahan, pekerja dan penghuni pulau tersebut meninggalkan Gunkanjima, hingga pulau benar-benar kosong selama lebih kurang 30 tahun. ima/R-2
Rute yang Bakal Anda Tempuh
Memang sejak awal dibukanya Pulau Gunkanjima pada 2009 untuk wisatawan, wisata ini tidak menjanjikan apa-apa selain hanya untuk menguji nyali serta mengagumi reruntuhan bangunan yang terlihat dramatis. Tetapi siapa sangka ternyata objek wisata ini memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan di seluruh penjuru dunia. Bagi Anda yang menginginkan berwisata ke Pulau Gunkanjima, berikut ulasan perjalanan menuju ke sana.
1. Perjalanan Anda ke Pulau Gunkanjima akan dimulai dari Nagasaki. Hashima terletak sekitar 50 menit dari Nagasaki dengan perahu.
2. Pastikan bahwa Anda merencanakan perjalanan ke Taman Perdamaian Nagasaki sebagai bagian dari kunjungan Anda. Taman Perdamaian adalah peringatan kepada 80.000 warga sipil yang tewas di Nagasaki pada 9 Agustus 1945.
3. Mengatur kunjungan ke pulau itu dengan menghubungi kantor Pemerintah Kota Nagasaki (Tel. 095-829-1152). Anda juga dapat mengatur tur ke pulau dengan perusahaan pelayaran swasta yang beroperasi dari pelabuhan Nagasaki.
4. Setelah berada di pulau, Anda dapat melihat blok apartemen hancur, sekolah, kantor polisi, dan infrastruktur kemasyarakatan lainnya membeku dalam waktu hingga kini, terhitung sejak ditinggalkan penghuninya pada 1974. Selain itu, sisa-sisa bisnis swasta seperti kafe dan bioskop memberikan sekilas gambaran tentang seperti apa kehidupan masyarakat penambang ketika itu. ima/R-2
Jadi Lokasi Shooting Film
Pulau ini memang sangat menyeramkan, tetapi sisi eksotisme tetap terpancar walaupun dengan cara berbeda. Makanya, tidak aneh kalau Pulau Gunkanjima ini sering dijadikan setting film. Pada 2003, misalnya, pulau ini diambil sebagai setting fi lm Battle Royale II: Requiem, dan mengilhami sebuah permainan populer Killer 7.
Pulau ini juga dipakai sebagai latar belakang dalam permainan video Forbidden Siren 2 dengan perubahan nama dan desain tempat. Tidak hanya itu, film legendaris James Bond Skyfall juga menggunakan tempat ini sebagai salah satu arena shooting-nya. Masih ingatkah Anda dengan salah satu tempat pada film ini yang menjadi markas mantan agen sekaligus hacker Raoul Silva yang diperankan Javier Bardem?
Di situ, ditampilkan sebuah pulau menyeramkan dengan dominasi pemandangan reruntuhan bangunan gedung bobrok dan dipenuhi barang-barang peninggalan para penambang batu bara. Itu adalah Pulau Gunkanjima. Selain digunakan sebagai lokasi shooting film, pulau itu sebelumnya pernah menjadi berita utama ketika pada 2008, sebuah organisasi nonprofi t mengusulkan agar Pulau Hashima ditetapkan sebagai situs warisan dunia UNESCO.
Gambar -Gambar Penampakan Pulau Gunkanjima :
Video :
gambar : google
artikel :sumber
0 Response to "Gunkajima Eksotisme horor sebuah pulau kosong "
Posting Komentar