6 Sebab Terjadinya Sakit Ulu Hati dan Tips Mengatasinya
pixabay |
Pernahkah anda merasakan sakit di ulu hati
yang begitu menyiksa ? jika pernah maka anda perlu membaca artikel ini ,seperti
dikutip dari alodokter dalam ilmu medis, daerah ulu hati disebut dengan epigastrium. Letak ulu hati berada di bawah tulang dada dan di atas pusar, atau perut bagian atas. Rasa sakit atau nyeri ini dapat menyebar dari satu bagian ke bagian tubuh lainnya. Sakit ulu hati bisa ringan, namun bisa juga menjadi pertanda adanya masalah kesehatan serius yang perlu diobati.
berikut ini ada 6 penyebab sakit di ulu hati :
Tukak lambung
Tukak lambung adalah luka terbuka pada
lapisan dinding lambung atau sebagian usus kecil. Hal ini terjadi ketika zat
asam dalam saluran pencernaan merusak permukaan dalam lambung atau usus kecil.
Zat asam tersebut bisa membuat luka terbuka yang sangat menyakitkan atau
mungkin membuatnya berdarah.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi
bakteri dan penggunaan obat-obatan (aspirin, ibuprofen, naproxen, ketoprofen,
bisphosphonates, dan suplemen kalium).
Rasa nyeri bisa Anda rasakan ketika
menderita tukak lambung. Selain di ulu hati, rasa nyeri bisa dirasakan dari
area pusar hingga dada. Anda akan merasa nyeri yang sangat parah ketika perut
kosong dan pada malam hari. Rasa nyeri bisa hilang dan muncul kembali lagi pada
hitungan hari atau minggu.
Meski jarang terjadi, tukak lambung juga
bisa ditandai dengan muntah darah, darah pada tinja, mual, berkurangnya selera
makan, serta penurunan berat badan.
Sindrom iritasi usus (Irritable Bowel
Syndrome)
Selain rasa sakit di ulu hati, kondisi yang
menyerang usus besar ini juga menyebabkan kram, perut kembung, buang gas, dan
perubahan frekuensi buang air besar.
Kondisi ini mungkin terjadi karena dinding
usus yang dilapisi oleh lapisan otot, bergerak lebih kuat dan lama dibandingkan
biasanya ketika membawa makanan dari perut melalui saluran usus menuju anus.
Penyebab pasti kondisi ini sebenarnya belum
bisa dipastikan, namun ada beberapa hal yang diduga bisa memicu sindrom iritasi
usus. Mereka yang berisiko tinggi terkena sindrom ini di antaranya adalah
wanita, orang-orang yang berusia 45 tahun ke bawah, memiliki anggota keluarga
yang mengidap sindrom iritasi usus, dan memiliki gangguan kesehatan mental,
seperti depresi dan gangguan kecemasan.
Pankreatitis
Pankreas adalah organ yang menghasilkan
enzim yang membantu proses pencernaan dan hormon dalam mengatur upaya tubuh
dalam memroses gula. Pankreatitis terjadi ketika pankreas meradang.
Rasa sakit akut bisa dirasakan hingga ke
punggung yang biasanya diiringi dengan muntah. Gejala lainnya adalah perubahan
warna kulit di sekitar pusar atau pinggang, perut kaku, dan rasa sakit pada
perut kian parah seusai makan. Pankreatitis kronis bisa menyebabkan penurunan
berat badan dan tinja yang berbau tidak biasa, serta berminyak.
Penyakit kantong empedu
Kantong empedu adalah kantong kecil yang
berada di bawah hati. Kantong ini menyimpan cairan yang membantu tubuh mencerna
lemak, yang disebut dengan cairan empedu.
Jika kantong empedu bermasalah, Anda akan
merasakan sakit perut yang luar biasa secara konstan yang bisa diiringi dengan
demam, mual, muntah, tubuh gemetar, tinja berubah warna, dan nyeri dada.
Beberapa penyakit empedu yang perlu diwaspadai yaitu, radang dan infeksi
empedu, batu empedu, serta kanker empedu.
Preeklamsia
Kondisi ini merupakan salah satu masalah
kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi pada ibu hamil, terdapat
protein pada urine, dan pembengkakan pada kaki dan tangan. Preeklamsia bisa
merusak organ pada tubuh, pada umumnya ginjal. Sakit di ulu hati akan terasa
sangat signifikan jika kondisinya telah parah. Biasanya akan diiringi dengan
muntah.
Kanker lambung
Penyakit ini terjadi ketika sel kanker
ganas terbentuk di lambung. Kalangan yang berisiko tinggi mengalami kanker
lambung adalah pria, perokok, berusia 55 tahun ke atas, riwayat penyakit
infeksi bakteri H. pylori di lambung,
sering mengonsumsi makanan dengan kandungan garam tinggi, dan memiliki
anggota keluarga dengan riwayat penyakit ini. Selain sakit di ulu hati, kanker
lambung juga akan membuat penderitanya tidak dapat makan dalam porsi besar,
muntah dan terjadi penurunan berat badan.
Tips Mengatasi Sakit di Ulu Hati
Jika tidak parah dan hanya terjadi satu
hingga dua kali, rasa sakit di ulu hati bisa diatasi dengan mudah dan dapat
dilakukan di rumah, seperti:
Mengonsumsi obat antasida mungkin bisa
membantu menetralkan asam lambung, sekaligus mengurangi rasa sakit. Anda bisa
mengonsumsinya 60 menit setelah makan dan sebelum tidur sebanyak 1-2 sendok
makan atau satu tablet. Lebih disarankan untuk mengonsumsi obat antasida cair
ketimbang tablet.
Saat mengalami sakit di ulu hati, coba
konsumsi makanan yang ringan, serta makanan sehat seperti buah-buahan dan
sayuran. Hindari mengonsumsi minuman beralkohol, kafein, dan makanan yang dapat
mengiritasi perut.
Hindari kebiasaan mengonsumsi obat-obatan
seperti aspirin, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), dan jamu atau suplemen herba
sebelum berkonsultasi dengan dokter.
Atur pola makan agar lebih teratur.
Biasakan makan dalam porsi kecil namun lebih sering untuk mencegah peningkatan
asam lambung berlebih.
Hubungi dokter, jika selama dua hari sakit
ulu hati yang Anda alami belum juga membaik atau bahkan bertambah parah,
seperti diiringi pembengkakan pada perut, demam, muntah, adanya darah pada
tinja, muntah, merasa lemas, pingsan, atau sulit bernapas.
Pernah merasa sakit di perut bagian tengah
atas disertai mual? Jika ya, jangan dibiarkan. Sakit ulu hati bisa disebabkan
oleh banyak hal. Agar tidak salah minum obat, mending langsung tanyakan pada
ahlinya.
0 Response to "6 Sebab Terjadinya Sakit Ulu Hati dan Tips Mengatasinya"
Posting Komentar