Pasar Gelap Ibu Pengganti di Cina
Sebagai informasi, yang dimaksud dengan surrogate mother adalah ibu pengganti. Maksudnya, seorang perempuan merelakan dirinya mengandung anak dari pasangan lain. Ibu pengganti (surrogate mother) dapat bersifat PERTAMA: mengandung anak di mana sel sperma berasal dari laki-laki yang merupakan suami sah suatu pasangan. Misalnya pasangan suami istri menemukan bahwa sang istri mandul sehingga tidak bisa melahirkan anak, sementara pasangan suami istri ini sangat menginginkan anak. Mereka bisa memutuskan untuk memiliki anak melalui ibu pengganti (surrogate mother). Dalam kasus seperti ini, ibu yang mengandung dan melahirkan anak yang merupakan pembuahan dengan sel sperma dari laki-laki beristri itu merupakan ibu biologis anak tersebut. Berdasarkan perjanjian legal dan didukung oleh hukum positif negara, begitu melahirkan anak, sang ibu pengganti harus menyerahkan anak itu kepada “pasangan suami istri” yang telah memintanya menjadi ibu pengganti itu.
KEDUA: pasangan suami istri yang subur, berpotensi memiliki anak tetapi tidak mau repot-repot mengandung (hamil) dan tidak mau menderita sakit sewaktu melahirkan. Atau juga alasan-alasan lain. Pasangan suami istri ini bisa “menyewa” rahim dari ibu tertentu yang memang rela mengandung janin orang lain. Melalui pembuahan in-vitro fertilization (pembuahan in-vitro), sel telur yang sudah dibuahi itu kemudian disuntikkan ke dalam rahim sang ibu pengganti. Ini yang disebut ibu pengganti gestasional (gestational surrogate mother). Perempuan yang mengandung anak orang ini sama sekali bukan ibu biologis dari bagi tersebut. Dia hanya “meminjamkan” rahimnya. Ini yang dilarang di Cina dan di banyak negara lain.
Tentu biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar ibu pengganti sangatlah mahal. Karena alasan ekonomi, India menjadi salah satu negara di dunia yang paling tinggi angka surrogate mother-nya. Banyak sekali perempuan India yang “meminjamkan” rahimnya untuk mengandung anak orang lain, terutama dalam kasus ibu pengganti gestasional. Biasanya seorang ibu pengganti dibayar cukup mahal, mencapai sekitar 15 ribu Euro atau hampir dua ratus juta rupiah.
Nah, kembali ke kasus foto di atas. Pasangan suami istri kaya diklaim sebagai pemilik kedelapan bayi ini. Selain mengandung sendiri (yang hasilnya adalah kembar dua), pasangan suami istri ini juga menyewa rahim dua perempuan lain di mana masing-masingnya melahirkan kembar tiga. Media massa menyebut kedelapan bayi ini sebagai “delapan bayi skandal”. Yang menarik di balik semuanya itu adalah fakta bahwa ternyata di Cina sendiri sedang berkembang pesat pasar gelap surrogasi. Mengingat tahun 2012 adalah tahun Naga, di mana dipercaya bahwa memiliki anak yang lahir pada tahun ini adalah berkah, maka beramai-ramailah orang ingin memiliki anak. Masalahnya, kebijakan pemerintah Cina adalah melarang pasangan suami istri memiliki anak lebih dari satu. Salah satu jalan keluar menyiasati ini adalah dengan menyewa ibu pengganti. Dengan cara ini, pasangan suami istri yang kaya dapat memiliki lebih dari satu anak karena jasa ibu pengganti tadi.
Harian The di Guardian di Inggris merujuk ke salah satu ulasan yang terbit di mingguan Southern Metropolis Weekly yang berbasis di Guangzhou, diperkirakan tahun lalu terdapat 25.000 anak di Cina terlahir dari rahim ibu pengganti, dan ini merupakan angka tertinggi dalam 30 tahun terakhir. Dewasa ini terdapat lebih dari 100 media online yang mempromosikan lembaga surogasi. Pada tahun Naga ini mereka sangat sibuk berpromosi.
Tentu ini merupakan bisnis yang menarik dan mendatangkan laba berlimpah mengingat cukup banyak wanita miskin yang menginginkan uang. Sementara pasangan suami istri kaya dan berlimpah harta tidak bisa leluasa memiliki anak lebih dari satu karena kebijakan negara. Para broker pun menangkap peluang bisnis ini dan menjalankannya secara gencar, apalagi ini adalah tahun naga. Sementara itu, aktivis hak asasi manusia memprotes praktik ini sebagai mempromosikan ketidaksetaraan dan melanggar martabat perempuan. “Ini tidak adil untuk masyarakat miskin. Orang kaya menginginkan anak sebanyak-banyaknya tetapi mereka tidak bisa sewenang-wenang,” demikian kata Zhai Zhenwu, direktur sekolah Sosiologi dan Populasi dari Renmin University kepada harian The Guardian. “Ini sinyal negatif ke masyarakat, bahwa uang dapat membeli apapun di tengah upaya kita mengajari orang bahwa kunci emas tidak dapat membuka semua pintu,” lanjut Zhai Zhenwu.
Seorang kolumnis setengah resmi China Daily sangat marah dan bereaksi keras terhadap praktik semacam ini. Dia menulis bahwa praktik ibu pengganti pasti akan menimbulkan “kelas peternak” perempuan miskin yang akhirnya “menyewa rahim mereka kepada orang-orang kaya.”
Ya, perempuan idealis mungkin tidak akan menyewa rahimnya karena alasan uang, meskipun dia miskin. Tetapi, ada berapakah perempuan yang idealis semacam ini di tengah kampanye konsumerisme yang merebak ke seantero dunia? Menyewa rahim selama sembilan bulan mungkin menjadi jalan keluar dari kemiskinan yang mencekik itu
Sumber
0 Response to "Pasar Gelap Ibu Pengganti di Cina"
Posting Komentar